Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang  timbul dari dalam perusahaan  itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan  dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Hal  ini dapat dipandang sebagai etika pergaulan bisnis. 
Sebutkan dan jelaskan 5 contoh!!!
1. Hubungan antara bisnis dengan konsumen
Hubungan antara bisnis dengan langgananya merupakan hubungan yang paling  banyak dilakukan, oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika  pergaulanya secara baik. Misalnya :
=> a. Pemberian servis dan terutama garansi adalah merupakan tindakan yang  sangat etis bagi suatu bisnis. Sangatlah tidak etis suatu bisnis yang  menjual produknya yang ternyata jelek  (busuk) atau tak layak dipakai  tetap saja tidak mau mengganti produknya tersebut kepada pembelinya.
=> b. Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen sulit untuk membedakan atau mengadakan perbandingan harga terhadap produknya.
=> c. Bungkus atau kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi  didalamnya, sehingga produsen perlu menberikan penjelasan tentang isi  serta kandungan atau zat-zat yang terdapat didalam produk itu.
2. Hubungan antar bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan  perusahan yang lain Hal ini bisa terjadi hubungn antara perusahaan  dengan saingannya, dengan penyalurnya, dengan grosirnya, dengan  pengecernya, agen tunggalnya maupun distributornya. Dalam kegiatan  sehari-hari tentang hubungan tersebut sering terjadi benturan-benturan  kepentingan antar kedunya. Dalam hubungan itu tidak jarang dituntut  adanya etika pergaulan bisnis yang baik. Sebagai contoh sebuah penerbit  yang ingin menyalurkan buku-buku terbitanya kepada para grosir yang   bersedia membeli secara kontan dalam jumlah besar dan kontinyu dengan  memperoleh potongan rabat yang sama dengan penyalur. Rencana ini menjadi  kandas karena mendapat protes keras dari para penyalur-penyalurnya yang  memandang tindakan penerbit tersebut akan sangat merugikan para  penyalur sedangkan omset dari para penyalur sendiri dalam beberapa tahun  tidak meningkat. Contoh lain adalah adanya perebutan tenaga kerja ahli  atau manajer profesional oleh para pengusaha, persaingan harga yang  saling menjatuhkan diantara bisnismen dan sebagainya.
3. Hubungan dengan Investor 
Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas dan terutama yang akan atau  telah “go publik” harus menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur  dari bisnisnya kepada para insvestor atau calon investornya. Informasi  yang tidak jujur akan menjerumuskan para investor untuk mengambil  keputusan investasi yang keliru. Dalam hal ini perlu mandapat perhatian  yang serius karena dewasa ini di Indonesia sedang mengalami lonjakan  kegiatan pasar modal. Banyak permintaan dari para pengusaha yang ingin  menjadi emiten yang akan menjual sahamnya kepada masyarakat. Dipihak  lain masyarakat sendiri juga sangat berkeinginan untuk menanamkan  uangnya dalam bentuk pembelian saham ataupun surat-surat berharga yang  lain yang diemisi oleh perusahaan di pasar modal. Oleh karena itu  masyarakat calon pemodal yang ingin membeli saham haruslah diberi  informasi secara lengkap dan benar terhadap prospek perusahan yang go  public tersebut. Jangan sampai terjadi adanya manipulasi atau penipuan  terhadap informasi terhadap hal ini.
4. Hubungan dengan karyawan
Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan untuk memajukan bisnisnya  sering kali harus berurusan dengan etika pergaulan dengan  karyawannya.Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa hal  yakni : Penarikan (recruitment), Latihan (training), Promosi atau  kenaikan pangkat, Tranfer, demosi (penurunan pangkat) maupun lay-off  atau pemecatan / PHK ( pemutusan hubungan kerja). Didalam menarik tenaga  kerja haruslah dijaga adanya penerimaan yang jujur sesuai dengan hasil  seleksi yang telah dijalankan. Sering kali terjadi hasil seleksi tidak  diperhatikan akan tetapi yang diterima adalah peserta atau calon yang  berasal dari anggota keluarga sendiri. Disamping itu tidak jarang  seorang manajer yang mencoba menaikan pangkat para karyawan dari  generasi muda yang dianggapnya sangat potensial dalam rangka membawa  organisasi menjadi lebih dinamis, tetapi hal tersebut mendapat protes  keras dari karyawan dari generasi tua. Masalah lain lagi dan yang paling  rawan adalah masalah pengeluaran karyawan atau dropout. Masalah DO atau  PHK ini perlu mendapatkan perhatian ekstra dari para manajer karena hal  ini menyangkut masalah tidak saja etik akan tetapi juga masalah  kemanusian. Karyawan yang di PHK –kan tentu saja akan kehilangan mata  pencahariannya yang menjadi tumpuan hidup dia bersama keluarganya.
5. Hubungan dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan terutama jawatan pajak pada  umumnya merupakan hubungan pergaulan yang bersifat finansial. Hubungan  ini merupakan hubungn yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan  yang berupa neraca dan laporan Rugi dan Laba misalnya. Laporan finansial  tersebut haruslah disusun secara baik dan benar sehingga tidak terjadi  kecendrungan kearah penggelapan pajak misalnya. Keadaan tersebut  merupakan etika pergaulan bisnis yang tidak baik. Pelaksanaan  tangungjawab sosial suatu bisnis merupakan penerapan kepedulian bisnis  terhadap lingkungan, baik lingkungan alam, teknologi, ekonomi, sosial,  budaya,perintah maupun masyarakat Internasional. Bisnis yang menerapkan  tanggung jawab sosial itu merupakan bisnis yang menjalankan etika  bisnis, sedangkan bisnis yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial  itu merupakan penerapan yang tidak etis. Penerapan etika bisnis ini  murupakan penerapan dari konsep “ Stake Holder” sebagai pengganti dari  konsep lama yaitu konsep “Stock Holder” . Pengusaha yang menerapkan  konsep Stock Holder berusaha untuk mementingkan kepentingan para  pemengang saham (Stockholder) saja, di mana para pemegang saham tentu  saja akan mementingkan kepentinganya yaitu penghasilan yang tinggi  baginya yaitu yang berupa deviden atau pembagian laba serta harga saham  dipasar bursa. Dengan memperoleh deviden yang tinggi maka penghasilan  mereka akan tinggi, sedangkan dengan naiknya nilai atau kurs saham akan  merupakan kenaikan kekayaan yang dimilikinya yaitu sahamnya itu dapat  dijual dengan harga yang lebih tinggi. Pemenuhan kepentingan ataupun  tuntutan dari para pemengan saham itu sering kali mengabaikan  kepentingan – kepentingan pihak-pihak yang lain yang juga terlibat dalam  kegiatan bisnis. Pihak lain yang terkait dalam kegiatan bisnis tidak  hanya para pemegang saham saja akan tetapi masih banyak lagi seperti :
+ Pekerja/ karyawan
+ Konsumen
+ Kreditur
+                      Lembaga-lembaga keuangan
+                      Pemerintah.
Pengusaha yang menjalankan bisnisnya dengan mengingat atau memperhatikan  kepentingan pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan bisnis yang tidak  saja hanya mementingkan kepentingan pemegang saham saja merupakan  pengusaha yang menerapkan konsep baru yang dikenal sebagai konsep “  Stakeholder”.
Sumber : http://www.google.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar